Sabtu, 25 April 2009

Cerita Semut

Pada suatu siang yang panas di sebuah pantai yang sepi ada sepasang suami istri yang sedang berjemur bersama diatas tikar... bugil, berjalanlah dua ekor semut di dekat mereka.

Semut A: "eh men cape nih... panas lagi... istirahat dulu yuk"

Semut B: "oke deh(mencari sesuatu)... itu tuh ada goa, tapi kok sempit amat sih tuh goa..."

Semut A: "ahh nggak apa-apa"

Lalu berjalanlah mereka ke dekat goa itu sesampainya di pinggir goa

Semut A: "eh men gue masuk duluan yah meriksa keadaan siapa tau ada bahaya"

Semut B: mengangguk

Baru sebentar semut A berjalan tiba-tiba muncullah seekor ular besar di belakangnya

Semut A: "toooooooooollllllooooooooonnnnnnngggggg"

Semut A berlari sekencang-kencangnya sampai ke ujung goa..... dia pasrah pada apa yang bakal terjadi, udah pasti dia akan mampus dimakan ama tuh ular.... ternyata ular itu nggak ngapa-ngapain tapi cuma maju-mundur doang sampai berkali-kali dan lama banget merasa dihina si semut ngomel-ngomel.

Semut A: "dasar ular brengsek, mau apa lo hah...? lo kira gua takut ama elo, kalo berani ayo maju sini kita bertarung secara jantan"

Setelah ditantang tuh ular maju mendekati si semut A maka ketakutanlah si semut setengah mati.

Ternyata tuh ular malah ngeludahin si semut ludahnya banyak banget, lengket, kental, dan berbau amis. lalu ularnya pergi ngeloyor gitu aja. merasa dikhianati ama si semut B, semut A keluar gua sambil ngomel-ngomel, ngamuk-ngamuk

Semut A: "eh brengsek lo..... udah tau gue dikejer ular kok elo nggak bantuin gua sih... untung cuma diludahin doang nggak sampe dimakan.... kalo dimakan kan mampus gue

Semut B: "bantuin gimana gua aja kejepit telor ular"

Kecebong

Ada seekor anak katak (kecebong) yang suatu hari salah masuk sebuah gua.

Ibu : Nak, kemana saja seharian kamu . . . ? ?

Kecebong : Bu, aku ada dipantai, terus aku masuk kesebuah gua (kemaluan wanita) milik seorang turis Amerika.

Ibu : Lalu..

Kecebong : pada sore menjelang malam si turis pulang ke hotel, pas malam-malam aku mau keluar, tiba-tiba ada sebuah ular panjang yang masuk ke gua tersebut. Aku kekiri, ularnya juga ke-kiri, aku kekanan sang ular ikut-ikut kekakan, eh, giliran aku meludah, sang ular ikut meludah yang lebih kental....sialan...

Ibu :....????

Minggu, 05 April 2009

Ayah Korban

Seorang wartawan sedang berada di lokasi kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, maka wartawan tersebut tidak dapat menerobos kerumunan tersebut untuk melihat korban dari dekat.

Setelah makan MENTOS, wartawan itu dapat ide. "Minggir-minggir semua, saya ayah korban, saya ayah korban!" serunya, "Beri saya jalan!" Benar saja, kerumunan itu membiarkan dia lewat. Tapi semua mata terarah kepada wartawan tersebut. (Dalam hati ia "ge-er": "Berhasil juga, MENTOS emang oke!!!")

Ketika sampai di tengah-tengah kerumunan, ia terpana saat melihat... SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya

Rabu, 01 April 2009

Lebih Mahl

Ada seorang bapak ingin membeli seekor monyet.
Maka pergilah ia ke pasar monyet.
Disana ia ketemu dengan seorang penjual monyet yang sedang menjual tiga ekor monyet.
Monyet-monyet itu terdiri dari monyet besar sedang dan kecil.
Sang bapak kemudian menawar untuk monyet yang besar.
Bapak : "Berapa harga monyet yang itu bang?", sambil menunjuk monyet yang besar.
Pedagang : "Oh itu 1 juta pak."
Bapak : "Lho kok mahal sekali ya!"
Pedagang : "Oh tentu saja, Pak. Monyet itu bisa menari"
"Oh, bagus sekali ya!", timpal sang bapak.
"Kalo yang sedangnya, berapa mas?", lanjut sang Bapak.
"Oh itu 1,5 juta pak," kata si penjual.
"Lho kok lebih mahal bang!", protes sang bapak.
"Oh iya, Pak. Selain bisa nari dia juga bisa nyanyi", kata penjual.

Bukan main kagumnya bapak tersebut. Tapi untuk menghemat biaya maka si bapak menawar untuk monyet yang kecil.

"Kalo gitu saya yang kecil saja deh," kata bapak.
"Oh kalo yang itu harganya 2 juta pak,"kata si penjual.
"Lho kok lebih mahal lagi bang? Emangnya dia bisa apa saja sih?" kata bapak itu.
"Oh kalo yang itu saya tidak tahu pak," kata penjual.
"Trus kenapa harganya paling mahal?" tanya si bapak.
Dengan tenang si penjual menjawab, "Yang saya tahu kedua monyet ini memanggil bos padanya."